"Kesehatan adalah awal dari semua kebebasan, dan kebahagiaan memberi kita energi sebagai dasar kesehatan. (Henri Amiel, 1821-1881. Penulis dan filosof Swiss)"

Kolesterol Tinggi, Picu Stroke

Posted by Unknown On 13.56 | No comments
KOLESTEROL TINGGI,  PEMICU STROKE

Menghujat sang kolesterol sebagai pemicu stroke sudah sering kita lakukan.  Dia  dijuluki sebagai salah satu pembunuh.  Tapi bagaimana sesuatu yang sebenarnya berjasa membantu bagi pembentukan tulang dan kinerja hormon dalam tubuh, perlahan tapi pasti mampu membuat tubuh tidak berdaya, terkena stroke.

Stroke adalah keadaan dimana pasokan darah menuju bagian otak mengalami gangguan.  Jika terjadi kekurangan darah dalam otak, hal ini akan mengakibatkan serangkaian reaksi biokimia yang bisa mematikan sel-sel saraf di otak.  Kerusakan jaringan otak menyebabkan otak tidak mampu mengendalikan fungsi jaringan otak.

Penyakit stroke terjadi karena penyumbatan pada pembuluh darah yang diakibatkan oleh emboli yang terdiri dari kolesterol dan udara. Kolesterol yang merupakan senyawa lemak berlilin yang sebagian besar diproduksi tubuh di dalam hati dan sebagian lainnya didapatkan dari makanan.  Senyawa ini tidak dapat diedarkan langsung oleh darah, sehingga diperlukan suatu molekul “pengangkut” yang disebut lipoprotein.  Ada dua jenis lipoprotein : yaitu high-density lipoprotein (HDL) dan low-density lipoprotein (LDL).  LDL yang biasa dinamakan kolesterol jahat, bila terlalu banyak, akan menyebabkan sumbatan arteri karena menumpuknya lemak pada dinding pembuluh yang mengalirkan darah ke jantung dan otak.  Lemak ini kemudian mengental, mengeras dan akhirnya membentuk plak yang dinamakan atherosklerosis.

Gejala yang terasa antara lain merasa pusing atau kehilangan keseimbangan atau koordinasi.  Bisa juga kejang dalam bentuk gerakan-gerakan yang tidak terkendali.  Komplikasi stroke antara lain fungsi jantung yang terganggu, terjadi gangguan menelan dan berkomunikasi, kelemahan, mati rasa, lumpuh pada wajah, bahkan dapat menimbulkan koma dan kematian.

Faktor risiko stroke yang tidak dapat dikendalikan adalah usia, jenis kelamin, ras, riwayat penyakit pada keluarga dan riwayat stroke sebelumnyaPengendalian faktor risiko stroke ini akan menurunkan risiko seseorang untuk terkena stroke.  Sebagai contoh, tekanan darah yang terkendali di bawah 130/80 mmHg akan menurunkan risiko seseorang terkena stroke.   
Yang tak kalah penting, menjaga  kadar kolesterol dalam darah, merupakan upaya pencegahan penyakit stroke yang efektif.
makanan pemicu stroke
Kadar kolesterol dalam tubuh adalah satu faktor terpenting untuk menentukan risiko seseorang menderita penyakit pembuluh darah jantung.  Framingham Study, sebuah penelitian di AS, menunjukkan hasil, seseorang dengan kadar kolesterol dalam darah sebanyak 260 mg%, empat kali lebih besar kemungkinannya terkena serangan jantung fatal, jika dibandingkan dengan orang yang kadar kolesterolnya di bawah 200 mg%.  Kadar kolesterol dan lemak dalam darah secara langsung berhubungan dengan sumbatan-sumbatan pada pembuluh darah nadi koroner dan nadi otak.

Jeremiah Stamler, M.D.-pakar dari Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern meyakinkan kita, bahwa makanan yang kaya akan kolesterol sebagai penyebab utama penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah nadi. Penyakit ini telah dibuktikan terjadi pada kalangan para kaum imigran Jepang yang pindah ke California, AS.  Semula mereka di Jepang terbiasa makan rendah lemak dan kolesterol, namun setelah menetap di negara Paman Sam tersebut konsumsi lemak mereka meningkat dari 10% menjadi 40% dari total kalori.  Terjadi peningkatan kadar kolesterol dari 150 menjadi 228 mg%.  Akibatnya terjadi peningkatan sepuluh kali kematian mereka, hampir sama dengan angka kematian laki-laki di AS.  Maka, tak ada jalan terbaik untuk berdiet rendah lemak jenuh dan kolesterol sebagai upaya pencegahannya.

Diet Rendah Kolesterol
Tujuan diet ini tentunya sebagai upaya menurunkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah sekaligus menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.  Beberapa prinsip dalam diet ini, adalah penggunaan lemak dibatasi (terutama lemak jenuh); lebih banyak menggunakan lemak tak jenuh; jumlah kalori dibatasi pada penderita yang gemuk; sebaliknya kandungan seratnya tinggi; sementara itu konsumsi protein tetap sesuai kebutuhan.

 Yang Perlu Dibatasi
Makanan yang perlu dibatasi untuk dikonsumsi, yaitu sumber zat tenaga, seperti : mie, roti putih, ketan, kue-kue, cake, biskuit. Yang lain sumber protein hewani: daging tanpa lemak1 x per mg, ayam 3 x per mg, bebek, sarden (makanan kaleng), udang, cumi dan kuning telur 1 x per mg. Selain itu, sayuran yang mengandung gas: kol, sawi, nangka muda, nanas. Jangan lupa untuk membatasi makanan berlemak/digoreng dan menggunakan santan kental. Termasuk juga minuman yang mengandung soda dan alkohol: teh kental, tape,dan kopi.

Yang Perlu Dihindari
Makanan-makanan yang dihindari, adalah makanan mengandung lemak jenuh, contoh: minyak yang berasal dari hewan; lemak sapi, babi, kambing, susu penuh (full cream), cream, keju, mentega. Termasuk juga minyak kelapa, santan kental, mayonaise, daging berlemak (daging merah) dan jeroan: kambing, sapi, babi, otak, limpah, ginjal, hati,kuning telur, ham sosis, babat, usus. Hindari juga minuman yang mengandung soda dan alkohol: arak, bir dan  soft drink.
yang perlu dihindari

Yang Dianjurkan
Sebagai gantinya, makanan-makanan yang dianjurkan adalah : yang mengandung lemak tak jenuh: minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan; minyak kacang tanah, minyak kelapa sawit, minyak jagung, minyak kedelai, margarin. Sumber zat tenaga atau karbohidrat: nasi, nasi tim, bubur, roti gandum, makaroni, pasta, jagung, kentang, ubi dan talas, havermout, sereal (karbohidrat kompleks yang banyak mengandung serat). Sedangkan sumber protein: tahu, tempe, oncom, kacang-kacangan. Yang berasal dari hewan, yaitu  daging tak berlemak, ayam tanpa kulit, ikan.

Selain itu dianjurkan adalah sayuran yang tidak menimbulkan gas: bayam, buncis, labu kuning, labu siam, wortel, tomat, tauge, kacang panjang. Makanan yang tidak berlemak dan menggunakan santan encer. Minyak dapat digunakan untuk menumis, karena makanan yang ditumis lebih dianjurkan daripada digoreng.

Penggunaan porsi  antara lain : minyak kedelai,minyak sawit, minyak kacang tanah atau minyak jagung dalam jumlah terbatas (1 sendok makan per hari). Penggunaan daging merah maksimum 2x seminggu. Paling banyak 50 gr tiap kali makan. Makanlah ikan sebagai pengganti daging. Gunakan daging kurus (keluarkan bagian yang berlemak). Batasi penggunaan kuning telur maksimum 2 kali per minggu. Makan banyak sayuran dan buah-buahan segar. Sebagian dari sayur sebaiknya dimakan mentah atau sebagai lalapan (cuci bersih). Memasak dengan merebus, mengukus, mengungkep, menumis, memanggang, atau membakar.

Yang perlu diingat juga bila disertai dengan penyakit darah tinggi dan atau penyakit jantung diberikan pula diet rendah garam. Hati-hati dengan minuman atau suplemen berenergi (lebih baik konsultasikan dengan dokter).  Inilah serangkaian apa yang dapat dilakukan sebagai investasi hidup sehat dengan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol (Ine Indrati Sigit)

Sumber : gizi.depkes.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda!!!

Wikipedia

Hasil penelusuran

Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein