"Kesehatan adalah awal dari semua kebebasan, dan kebahagiaan memberi kita energi sebagai dasar kesehatan. (Henri Amiel, 1821-1881. Penulis dan filosof Swiss)"
 
Pada waktu Dhuha di hari Senin 12 Rabi'ul Awal 11 H (hari wafatnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam) masuklah putri beliau Fathimah radhiyallahu anha ke dalam kamar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, lalu dia menangis saat masuk kekamar Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. 
Dia menangis karena biasanya setiap kali masuk menemui Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, beliau berdiri dan menciumnya di antara ke dua matanya, akan tetapi sekarang beliau tidak mampu berdiri untuknya. Maka Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda kepadanya : "Mendekatlah kemari wahai Fatimah." Beliau membisikkan sesuatu di telinganya, maka diapun menangis.
Kemudian beliau bersabda lagi untuk kedua kalinya." Mendekatlah kemari wahai Fatimah." Beliaupun membisikkan sesuatu sekali lagi, maka diapun tertawa.

Maka setelah kematian Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, mereka betanya kepada Fathimah :" Apa yang telah dibisikkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam kepadamu sehingga engkau tertawa?" Fathimah berkata :" Pertama kalinya beliau berkata kepadaku." Wahai Fathimah, aku akan meninggal malam ini." Maka akupun menangis. Maka saat beliau mendapati tangisanku beliau kembali berkata kepadaku." Engkau wahai Fathimah, adalah keluargaku yang pertama kali bertemu denganku." Maka akupun tertawa.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam memanggil Hasan dan Husain, beliau mencium keduanya dan berwasiat kebaikan kepada keduanya. Lalu Nabi Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallammemanggil semua istrinya, menasehati dan mengingatkan mereka. Beliau berwasiat kepada seluruh manusia yang hadir agar menjaga Shalat. Beliau mengulang -ulang wasiat itu.

Lalu rasa sakitpun terasa semakin berat, maka beliau bersabda." Keluarkanlah siapa saja dari dirumahku." Beliau bersabda." Mendekatlah kepadaku wahai Aisyah!" Beliaupun tidur di dada istri beliau 'Aisya Radhiyallahu Anha." Aisya berkata," Beliau mengangkat tangan beliau seraya bersabda :" Bahkan Ar-Rafiqul A'la bahkan Ar-Rafikul A'la." Maka diketahuilah bahwa disela-sela ucapan beliau disuruh memilih diantara kehiupan dunia atau Ar-Rafiqul A'la.

Masuklah malaikat Jibril Alaihis Salam menemui Nabi Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam seraya berkata :"Malaikat maut ada dipintu, meminta izin kepada seorangpun sebelummu." Maka beliau berkata kepadanya:" Izinkan untuk wahai Jibril." Masuklah malaikat maut seraya berkata." Assalamualaika wahai Rasulullah. Allah telah mengutusku untuk memberikan pilihan Kepadamu antara tetap tinggal didunia atau bertemu dengan Allah di Akhirat." Maka Nabi Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda," Bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A'la (Teman yang tertinggi), bahkan aku memilih Ar-Rafiqul A'la, bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah yaitu : para Nabi, para Shiddiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang - orang saleh. Dan mereka itulah rafiq (teman) yang sebaik-baiknya."


0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda!!!

Wikipedia

Hasil penelusuran

Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein