CALON
ibu pasti berusaha merawat kandungannya dengan baik dengan
berkonsultasi ke dokter kandungan atau paramedis lain. Namun, sebuah
tinjauan sistematik terbaru menunjukkan bahwa, wanita yang beralih ke
bidan untuk perawatan selama masa kehamilan dan kelahiran merasakan
manfaat yang lebih baik.
Para peneliti menemukan bahwa ibu yang
berlaih ke sekolompok kecil bidan, bukan tim yang termasuk dokter
kandungan serta dokter umum, kemungkinan dirinya kehilangan bayi sebelum
usia kandungan 24 minggu lebih rendah.
Selain menjadi lebih bahagia dengan
perawatan yang diterimanya, para wanita juga berisiko lebih rendah
melahirkan prematur serta mendapat epidural (semacam bius sebelum
melahirkan), dan episiotomy (sayatan bedah untuk mencegah vagina robek)
yang lebih sedikit.
Para peneliti yang berasal dari King's
College London, Sheffield Hallam University, University of Warwick, dan
National University of Ireland, Galway, memeriksa data dari 13
penelitian yang melibatkan lebih dari 16.000 wanita.
Temuan mereka dipublikasikan di The
Cochrane Library. Ketua peneliti, Jane Sandall merekomendasikan bahwa
ibu hamil harus melakukan perawatan semacam ini kecuali mereka memiliki
gangguan medis atau komplikasi obstetrik yang serius.
"Perempuan harus didorong untuk mendapat
pilihan ini. Para pembuat kebijakan di daerah-daerah di dunia yang
sistem kesehatannya menyediakan bidan terlatih, harus mempertimbangkan
pentingnya bidan dalam meningkatkan perawatan bersalin, dan bagaimana
pembiayaan pelayanan bidan yang dilatih bisa ditinjau untuk mendukung
hal ini," kata Sandall, seperti dilansir laman New York Daily News,
Minggu (1/9).
Menanggapi penelitian ini, Royal College
of Obstetricians and Gynecologists mengatakan dalam sebuah pernyataan
bahwa pihaknya mendukung rekomendasi dari review tersebut. Namun,
menurut presiden RCOG, Dr Tony Falconer, khususnya bagi wanita dengan
kehamilan berisiko tinggi penting untuk memiliki akses langsung ke
layanan spesialis sebagai antisipasi komplikasi atau keadaan darurat
selama persalinan.
"Diakui bahwa tidak selalu mungkin
mengidentifikasi wanita mana yang bisa saja mengalami komplikasi baik
pada masa kehamilan atau melahirkan, sehingga penting bagi tim kerja
multidisiplin untuk memastikan perawatan terbaik bagi ibu dan bayi,"
kata Dr Falconer.
Meski sebagian besar kelahiran di AS
diawasi oleh dokter, tapi semakin banyak pula proses kelahiran yang
dibantu oleh bidan. Data dari Centers for Disease Control and Prevention
(CDC) menunjukkan bahwa 8 persen wanita yang melahirkan secara normal
pada tahun 2009 cenderung dibantu oleh bidan.(fny/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda!!!